Jakarta Utara – Meskipun sudah di demo untuk kesekian kalinya oleh para customer, pihak kantor Aku Cinta Memiles (ACM) di Sunter Agung, Tanjung Priok Jakarta Utara belum juga ada respon. Aksi damai tersebut kembali dilakukan pada hari Kamis, 10/3/2022 dimana pendemo menuntut hak-hak mereka terhadap ACM.
Sebelumnya pihak ACM telah mengutus 7 Lawyer menemui para Customer yang menuntut hak-hak mereka tersebut. Lawyer tersebut terbagi menjadi 2 tim. Dari tim Susilo 3 orang dan dari tim Tito Hananta 4 orang di Sunter Agung Jumat (4/3/2022) namun tak seorangpun yang menyampaikan pesan ataupun solusi.
“Pada tanggal (22/2/2022) dialokasi yang sama para korban juga melakukan demo, saat itu Wilman Pardamean S.H. lawyer dari kantor advokasi Gultom Hananta & Co yang dikirim pihak menajemen ACM hanya mendengarkan aspirasi kami namun juga tidak ada kelanjutannya,” ujar DV.
Baca juga : Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Pekanbaru, “Diduga Nugroho Bunuh Anak Kandung Sendiri”
Disampaikan DV Hermawan, dalam aksi minggu lalu, Jumat, 4/3/2022, juga ada dialog yang dimediasi oleh Kapolsek dan Wakapolsek Tanjung Priok di tengah aksi unjuk rasa berlangsung di Kantor ACM, Sunter Agung, Jakarta Utara tersebut.
Saat itu 7 orang lawyer Memiles, hanya mendengarkan tuntutan kami lalu akan disampaikan ke CEO. Ketika itu Kapolsek (Tanjung Priok, red.) sebagai mediator, meminta jawaban dari lawyer (CEO) diberi waktu seminggu.
“Hari ini pas genap seminggu gak ada jawaban makanya demo lagi,” ujar DV.
DV Hermawan menambahkan, tuntutan kami masih sama yaitu minta kembali uang top up/refund namun pihak manajemen belum memberikan respon.
Baca juga : Keluar dari Tahanan, Mantan Bupati Muara Enim H. Juarsah, SH., Hadiri Resepsi Pernikahan
“Hari ini Kamis, 10/3/2022, jelas DV, peserta aksi menyasar ke 3 lokasi,
kunjungan ke YLKI pusat di Jl. Pancoran VII Jakarta Selatan, Kantor ACM Memiles di Sunter Paradise 2, Sunter Agung, Jakarta Utara dan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Staff OJK via sambungan telepon menganjurkan Zoom karena kantor sedang Work From Home (WHf)/kerja dari rumah,” beber DV.
Kunjungan ke YLKI, sambung DV, tidak bertemu pimpinan karena sedang berada di luar kantor. Staff hanya menyerahkan formulir pengaduan saja selanjutnya akan dipelajari dulu.
AMR, mantan pengurus Keluarga Besar Memiles Indonesia (KBMI) mengatakan seharusnya KBMI menjembatani tersalurnya aspirasi para member/ customer ACM, faktanya malah tak peduli.
Baca juga: Hadiri Pra Rakerwil PKS, Rudi Ajak Bangun Batam dan Kepri Bersama Sebagai Lokomatif Ekonomi Nasional
“Seperti yang kita lihat sekarang ini KBMI seharusnya bisa menengahi, tapi selama ini masa bodoh, acuh gitu lho, gak mau memperhatikan member, gak mau membawa aspirasi-aspirasi yang member punya,” ujar AMR.
Menurut AMR, kalau KBMI menjalankan tupoksinya, demo dari member tidak akan terjadi. Karena bila melihat kejadian ini apa salahnya ketua aksi diajak berkomunikasi tapi malah pihak KBMI bersikap arogan dengan memelintir video seakan-akan yang demo butuh prioritas.
Baca juga : Pelayanan Tanpa Batas, Satgas Kodim Yalimo Yonif RK 751/VJS Gencar Memeriksa Kesehatan Masyarakat
DV menjelaskan bahwa mereka masih menunggu adanya solusi, sehingga pihaknya belum melaporkan Sanjay ke pihak berwajib. Perlu diketahui kasus ini muncul akibat promo-promo ACM melalui aplikasi tidak ditepati hingga member merasa tertipu hingga miliaran rupiah.
Dalam promonya dikatakan sistem top up langsung ditransfer dari rekening Sanjay dengan bonus-bonus yang menggiurkan, mulai dari mobil seharga ratusan juta, rumah hingga apartemen, bila syarat dan ketentuan tercapai. Namun yang mencapai target tidak terealisasi juga. (S Erfan N)