PALI – Dwi Christianto ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) bersama Sekretaris Jendral Telly Nathalia melaksanakan kunjungan ke Candi Bumi Ayu di Desa Bumi Ayu Kecamatan Tanah Abang. Kunjungan ini untuk melihat secara langsung salah satu objek wisata yang ada di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Jumat 8 November 2023.

Kunjungan Dwi Christianto juga didampingi Kadis Komimfo Pali Khairiman SPT bersama stafnya, Ketua Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Dede Apriandi bersama anggota dalam rangka melihat objek kompleks percandian yang ada di Candi Bumi Ayu.

Dwi Christianto mengatakan bahwa Candi Bumi sebagai warisan pusaka Pali sudah mendapatkan pengakuan API Award di tahun 2022. Kegiatan tahunan yang diselenggarakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata Indonesia.

“Ini untuk mendorong peran serta berbagai pihak, baik Masyarakat, pihak industri dan swasta maupun pemerintah dalam mempromosikan pariwisata candi bumi ayu,” katanya.

Tambahnya, “ini adalah bentuk sebuah situs warisan budaya yang ada di Pali, harus terus dilestarikan dan perlu perhatian khusus biar orang lebih tertarik,” ungkapnya.

Pemandu Joko mengatakan, “situs Bumiayu pertama kali dilaporkan oleh seorang consultants dari Belanda EP Tombrink pada tahun 1864, dalam Hindoe Monumenten in de Bovenlanden van Palembang. EP Tombrink menemukan sebuah reruntuhan peninggalan Hindu, Budha berupa 26 arca, di antaranya arca Nandi dan sebuah relief burung kakatua,” jelasnya.

Selain EP Tombrink, ada lima orang dari Belanda yang melaporkan temuan-temuan serupa, yakni AJ Knaap (1904), DK Bosch (1930), FM Schnitger (1936), JLA Brandes, dan Westenenk.

Benda-benda bersejarah yang mereka temukan berupa reruntuhan bangunan bata setinggi 1,75 meter, sudut bangunan dengan Gana (pengawal Dewa Siwa) dari terakota, kemuncak bangunan, antefiks, arca Brahma, lingga, arca tanpa kepala, tiga fragmen bangunan bata, arca Siwa, dua buah kepala kala, pecahan arca singa, dan sejumlah bata berhias burung dan bunga teratai.

“Hasil Temuan-temuan tersebut sekarang disimpan di beberapa Museum Nasional (Jakarta), Museum Balaputradewa (Palembang, dan Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, Palembang. (Rado L)