Batam – Kasus guru SMAN di Batam melapor kehilangan uang Rp 240 juta setelah menarik uang di Bank yang ternyata bukan merupakan nasabah Bank tersebut, kinui memasuki babak mengejutkan.
Rosma Yulita (RSY), guru yang mengajar di SMA Negeri 24 Batam tersebut, resmi ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan laporan palsu oleh pihak kepolisian. Penetapan ini dilakukan setelah penyidik menemukan banyak kejanggalan dalam keterangan yang diberikan sang guru PNS.
“Sudah masuk tahap penyidikan. SPDP sudah kami keluarkan, dan RSY ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu (2/8/2025) atas dugaan membuat laporan palsu,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Ridho Lubis, pada Selasa (5/8/2025).
Awalnya, Rosma Yulita melaporkan kehilangan uang Rp210 juta yang katanya baru ditarik dari Bank Bukopin dan disimpan di dalam mobil yang diparkir di halaman KFC Tiban III, namun hasil penyelidikan justru mengungkap fakta mengejutkan:
- RSY bukan nasabah Bank Bukopin.
- Tidak ada rekam transaksi penarikan uang.
- CCTV KFC Tiban III tidak menunjukkan tanda-tanda pencurian.
- RSY hanya terlihat sebentar dan tidak menunjukkan aktivitas mencurigakan.
Setelah dimintai keterangan lebih lanjut pada 18 Juli 2025, RSY akhirnya mengakui bahwa laporannya palsu. Ia nekat melakukannya karena terlilit masalah ekonomi.
“Faktanya, dia tidak pernah masuk ke Bank Bukopin. Keterangannya tak sesuai dengan hasil penyelidikan,” kata Iptu Ridho.
Atas perbuatannya, RSY dijerat dengan Pasal 220 KUHP tentang pemberitahuan palsu mengenai suatu tindak pidana. Ancaman hukumannya maksimal 1 tahun 4 bulan penjara. Meskipun telah berstatus tersangka, polisi belum melakukan penahanan terhadap Rosma Yulita alias Bu Ita.
Kepolisian menegaskan bahwa laporan fiktif tetap akan diproses secara hukum, karena dapat merusak kredibilitas dan menyita sumber daya aparat penegak hukum secara sia-sia. Ini akan menjadi efek jera bagi siapa pun yang berniat membuat laporan palsu demi kepentingan pribadi. Hukum tetap berlaku dan proses tetap berjalan, siapa pun pelakunya — bahkan jika itu seorang pendidik. (cr/red)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.