Medan – Seorang gadis 17 tahun berinisial SYG, warga Kecamatan Medan Denai, Medan mengalami penganiayaan hingga tidak sadarkan diri, Senin (18/8/2025) malam. Bahkan, korban nyaris diperkosa dan hingga kini, siswi kelas 12 itu harus mendapatkan perawatan intensif di RS Pirngadi Medan. Korban juga mengalami trauma berat hingga takut melihat pria.

Penuturan ibu korban, Inisial YA, petaka itu dialami putrinya diawali perkenalan dengan seorang pria melalui media sosial (medsos).

Korban yang selama ini tinggal sama neneknya kemudian dijemput pelaku yang belakangan diketahui bernama Putra naik sepeda motor di rumahnya. Sekira pukul 20.00 WIB, korban dibawa ke kos pelaku di kawasan Jalan Williem Iskandar/Pancing Medan.

“Anak saya dibawa ke kos mau diperkosa, dan dipukuli pelaku karena melindungi diri,” sebut Yunita ketika ditemui di RS Pirngadi Medan, Kamis (21/8/2025).

Setelah satu malam tidak pulang dan tersadar, korban merayu Putra agar bersedia mengantarkannya pulang. Korban meyakinkan pelaku tidak akan ada masalah di kemudian hari. Begitu sampai di rumah, korban menceritakan nasib yang dialaminya kepada orang tua dan keluarganya. Selanjutnya disusun rencana untuk menjebak dan menangkap pelaku.

Melalui media sosial dan menggunakan jasa wanita lain, Putra bersedia bertemu di kawasan Jalan Pancing Medan. Di tempat itu, keluarga korban sudah menunggu dan akhirnya melakukan penangkapan.

“Laporannya di Polsek Medan Area. Sekarang pelaku sudah diserahkan ke Polrestabes Medan,” pungkas Yunita Afrina.

Sementara, Humas RSU Pirngadi Medan, Gibson Girsang mengatakan, pihaknya sudah melakukan visum terhadap luka penganiayaan yang dialami korban. Namun, untuk membuktikan adanya kekerasan seksual atau pemerkosaan, masih menunggu visum dalam.

“Untuk buktikan pemerkosaan harus visum. Kalau (visum) penganiayaan ada,” tandasnya. (FAN)