Labura, Sumut – Diduga ada politik busuk pada Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) di desa Hatapang, kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhan Batu Utara. Selain politik busuk, panitia pemilihan juga diduga kuat lakukan kecurangan sehingga putra daerah terjegal jadi calon, sedangkan panitian loloskan calon boneka dari keluarga dekat calon Incamben. Hal ini disampaikan Tokoh Masyarakat M. Samin Sipahutar kepada awak media pada Kamis, 12/5/2022.
Samin Sipahutar mengatakan bahwa diduga kuat ketua panitia Doly Parlindungan bersama anggota panitia lainnya melakukan kecurangan. Kecurangan tersebut terlihat adanya calon boneka lapisan keluarga sang Kepala Desa incomeben Hutana Sihombing, yang juga mencalonkan diri untuk maju kembali pada Pilkades 25 Mai 2022 mendatang.
“Saat ini ketua panitia Doly Parlindungan Naibaho takut terkuak boroknya, sehingga selalu menghindar dan tertutup untuk transfaransi dalam mempublikasikan data- data calon kepala desa,” ungkap Samin.
Baca:Â Sat Narkoba Polres Simalungun Tangkap Pria Pengangguran Menjadi Penjual Sabu
“Saya menduga calon yang di loloskan saat pendaftaran oleh panitia calon kades diantaranya ketua PKK (istri kades incamben), kakak ipar kades Lisnawati, Julham Hasibuan (abang ipar kades), Amri Munthe (tulang/pak cik dari istri kades), dan ada 2 orang ANS ikut calon kades yang disebut-sebut juga calon boneka kades calon incamben tersebut,” ujar Samin.
Masyarakat menilai tujuan diciptakan calon kades boneka ini semata-mata untuk menambah kekuatan calon incamben untuk mengganjal sosok calon murni usungan dari ratusan warga masyarakat setempat. Masyarakat menginginkan pembaharuan untuk pembangunan dengan pemimpin yang lebih baik di Desa Hatapang. Namun calon-calon yang diinginkan masyarakat terganjal adanya aturan dan mekanisme pada penetapan calon.
Samin juga mengungkapkan, “bisa-bisanya muncul dua kandidat Balon pegawai negri dari kementerian Agama yang salah satunya di transfer dari kabupaten lain bahkan kabarnya telah mendapat dukungan dan restu dari Kakankemenag dengan memberi Rekomendasi yang diragukan keabsahannya,” ungkapnya.
Baca juga:Â IWO PALI Gelar Aksi Damai Memperingati Hari Kebebasan Pers Internasional
Awak media mencoba untuk komfirmasi terkait keabsahan dan cacatnya berkas beberapa Balon yang telah di loloskan menjadi Calon kepada Panitia Pilkades melalui hand phone seluler berulang kali tidak di angkat atau dijawab.
Saat didatangi ke kantor panitia di Kantor Desa Hatapang ternyata ruangan kosong melompong dan tak satupun oknum yang berada di ruangan kantor panitia bahkan di temui keadaan ruang kantornya tak memiliki peralatan meja dan kursi kepanitiaan, dan semua terkesan menghindar untuk dimintai keterangan, pada kamis (12/05,2022).
Masih keterangan Samin, “menurut pengalaman saya yang pernah menjabat menjadi kepala desa dan BPD disini, dulu bila kami ingin melakukan pemilihan kepala desa, maka meminta kepada BPD untuk merekrut kepanitiaan melalui musyawarah yang menghadirkan tokoh masyarakat dan warga. BPD harus netral dan tidak mengikuti intervensi pihak lain,” katanya.
Baca juga:Â Rombongan Komisi VII DPR RI Bahas Ekspor Pasir Laut Dalam Reses di BP Batam
“Bayangkan, secara logika saja saat ini kita mempunyai putra daerah yang layak memimpin desa, memenuhi sarat tapi di abaikan panitia malah panitia lebih memilih orang yang tidak pernah sekalipun memijakkan kakinya didesa Hatapang ini,” tambahnya.
Samin mewakili aspirasi masyarakat berharap putra daerah dapat di loloskan, “kalaupun kalah dalam pemilihan, kami legowo menerima kekalahan tersebut,” ucapnya.
Melalui media Samin berharap keluhan ini didengar oleh H. Buyung. “Apabila teman saya Haji Buyung masih bisa berkomunikasi dengan saya pastilah keluhan ini akan ditanggapinya sebab ia adalah sosok pemimpin dan sahabat yang baik dan penuh rasa perduli apabila ada keluhan dari rakyatnya. Semoga Sahabatku Haji Buyung menngetahui dan mendengar keluh kesah kami,” pungkas Pertua Hatapang penuh harap.
Saat hal digugurkannya Balon usungan dari warga Sofyan Sagala di kediamannya Kamis (12/05) mengatakan ,biarlah masyarakat yang menilai dan memberikan protes atas keputusan dari panitia yang diduga banyak menuai masalah tentang syarat berkas Calon lain. Sebut nya singkat. (DN Munthe)
1 Komentar
Komentar ditutup.