Jakarta – Public Expose Tahunan PT Indofarma Tbk (“Perseroan”) Tahun Buku 2021 diselenggarakan dalam rangka memenuhi Peraturan Bursa Efek Indonesia, Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi, butir V tentang Public Expose. Public Expose diselenggarakan pada Selasa, 31 Mei 2021, di Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lap. Banteng Selatan No.1, Jakarta. Pada Tahun 2021, Perseroan konsisten meneruskan kebijakan Turn Around Management menjadi High-Performance Enterprises sehingga diharapkan dapat memperkuat performa Perseroan.

Secara garis besar, terdapat 4 (empat) fokus utama, yaitu Sales portfolio Strategy dimana Perseroan fokus
pada penjualan produk pareto dan channel pareto dan pengembangan portofolio produk potensial,
penguatan fungsi Supply Chain Management, penguatan fungsi Cash Flow Management yang tentunya diperkuat dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (Human Capital Development), penyelarasasn proses bisnis (Business Process Alignment) serta disiplin pada eksekusi (Discipline on execution).

Cepat Dekat dan Bersahabat, Satlantas Polres Ponorogo Berikan Bantuan Kemanusiaan

Secara konsolidasian, Perseroan berhasil mencatatkan Penjualan Bersih sebesar Rp 2,90 trilyun, meningkat sebesar Rp 1,19 trilyun atau 69,15% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 1,72 trilyun. Peningkatan penjualan bersih tersebut terutama masih didominasi dari penjualan produk covid-related baik untuk segmen Alat Kesehatan, Obat-obatan dan pengadaan serta distribusi penugasan vaksin Covid-19, Covovax.

Neraca Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2021 mencatatkan pertumbuhan jumlah aset baik aset lancar dan tidak lancar sebesar 17,42% dibandingkan tahun 2020, dengan nilai sebesar Rp 2,01 triliun dibandingkan Rp 1,71 triliun ditahun 2020. Jumlah ekuitas juga mencatatkan sebesar Rp 508,31 miliar, mengalami kenaikan sebesar 18,12% dibandingkan tahun 2020 dengan nilai sebesar Rp 430,33 miliar.

Dari sisi pengendalian biaya, walaupun Beban Pokok Penjualan Perseroan mengalami kenaikan 86,34% sejalan dengan peningkatan penjualan dibandingkan tahun 2020, laba bruto tahun 2021 meningkat sebesar 12,74% dari Rp 400,60 miliar di tahun 2020 menjadi Rp 451,65 miliar.

Mencintai Pancasila Sebagai Pelindung Kita dalam Ranah Perang Asimetris Sebagai Sikap Bela Negara

Secara operasional, Perseroan telah berhasil meningkatkan kinerja sehingga mampu mendapatkan EBITDA Rp 184,56 miliar di tahun 2021 dibandingkan EBITDA tahun 2020 sebesar Rp 164,40 miliar atau tumbuh sebesar 12,26%. Dengan adanya penerapan kebijakan akuntansi PSAK 71 di tahun 2020, Perseroan membukukan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dan beban pajak kini yang berdampak terhadap tergerusnya Laba Bersih Perseroan sehingga Perseroan membukukan Rugi Bersih sebesar Rp 37,57
miliar.

Hal tersebut dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi dan bagian dari tindakan prudent Perseroan. Sepanjang tahun 2021, Perseroan telah berupaya untuk menangkap peluang bisnis demi mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Strategi penguatan kinerja yang akan dilakukan Perseroan berfokus pada High-Performance Enterprises, Sales Portofolio Strategy, Product Portofolio Strategy, Supply Chain Management, Cash Flow Management, Human Capital Development,Business Process Alignment, dan Discipline of Execution.

Dengan strategi tersebut, Perseroan dilakukan berfokus pada High-Performance Enterprises, Sales Portofolio Strategy, Product Portofolio Strategy, Supply Chain Management, Cash Flow Management, Human Capital Development, Business Process, Alignment, dan Discipline of Execution.

Sumpah Setia Tegak Lurus, Peringati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022

Dengan strategi tersebut, Perseroan berkeyakinan mampu mewujudkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan.

Prospek Perseroan Tahun 2022

Pada tahun ini, Perseroan akan melakukan proyek implementasi dari 5 proyek pengembangan Alat Kesehatan dan Herbal dengan total investasi yang bersumberkan dari dana SHL PMN sebesar Rp 199,86 M yaitu pabrik Medical Furniture dengan nilai pembiayaan investasi Rp 16,53 miliar, proyek Pabrik Elektromedis sebesar Rp 74,98 miliar, proyek In Vitro Diagnostik & Instrument dengan nilai pembiayaan investasi sebesar Rp 71,86 miliar, proyek Natural Extract dengan nilai pembiayaan investasi sebesar Rp 26,49 miliar dan proyek Supporting Function sebesar Rp 10 miliar. Proyek ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan ketahanan dan kemandirian Industri Kesehatan Indonesia.

31 Santri Hafidz Qur’an Skoba Madani Siap Harumkan Kabupaten Bogor di Kejurnas Silat Piala Menpora JSCo 2

Target serapan dana PMN untuk pembangunan beberapa fasilitas produksi diatas ditargetkan selesai keseluruhannya di TW2 2023, dan diharapkan pada TW3 2022 telah dapat beroperasional dan memberikan kontribusi untuk kinerja Perseroan yang lebih baik. Direksi, Akses Publik dan Hubungan Investor Kepada Publik dan Investor, Perseroan memberikan keterbukaan akses untuk memperoleh informasi melalui alamat seperti yang tertera di bawah ini:

Kantor Komersial PT Indofarma Tbk
Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur 13150
Telp. 021-8590 8349/50 Fax. 021-857 4503
Email: headoffice@indofarma.id

(Erfan).