Makassar – Sejumlah personel Lanud Sultan Hasanuddin, Komando Operasi Udara (Koopsud) II, Komando Sektor (Kosek) II dan Wing Komando II Kopasgat mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN) yang diselenggarakan Staf Logistik TNI Angkatan Udara (Slogau), bertempat di Gedung Serbaguna Lanud Sultan Hasanuddin, Selasa (24/6/2025).
Pelaksanaan Bimtek bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan satuan kerja TNI AU dalam pengelolaan BMN secara tertib administrasi, transparan, dan akuntabel sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto, M.Han., dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Logistik (Kadislog) Kolonel Tek Luqman Hakim, S. Pd. I., M.Int.Sy., menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik negara, keberadaan para operator BMN memiliki peran kunci dalam mengelola BMN. “Melalui Bimtek ini diharapkan para operator yang membidangi pengelolaan Simak BMN akan semakin profesional dalam melaksanakan bidang tugasnya masing-masing”, ujarnya.
Danlanud Sultan Hasanuddin menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Bimtek sebagai bentuk nyata dari upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia TNI AU, khususnya dalam bidang logistik dan pengelolaan aset negara. “Penatausahaan BMN merupakan bagian yang sangat krusial dalam mendukung transparansi, akuntabilitas, dan tertib administrasi. Pelaksanaan Bimtek, merupakan upaya yang sangat baik dalam rangka membekali personel TNI AU khususnya para operator dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pengoperasian aplikasi sakti,” ungkapnya.
Sosialisasi ini dipimpin oleh Paban VI/BMN Slogau Kolonel Kal Antonius K. Tarigan, S.E., mewakili Aslog Kasau Marsda TNI Nur Surachman W, S.E., M.M., dengan menyampaikan materi terkait pengelolaan BMN di lingkungan TNI AU. Dalam kesempatan tersebut Paban VI/BMN Slogau membacakan sambutan tertulis Aslog Kasau. Dalam sambutannya disampaikan bahwa sosialisasi penggunaan aplikasi Sakti untuk mendukung pengelolaan keuangan dimulai dari proses perencanaan penganggaran dan pelaporan atau pertanggung jawaban. “Aplikasi sakti ini digunakan dari tingkat Satker, Eselon wilayah dan kementerian dengan menerapkan konsep Single database. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan para operator yang mengawaki aplikasi sakti dapat memahami dan mampu mengoperasikan dengan baik,” ungkapnya. (Pen Hnd)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.