Sulawesi Tengah, 1 Oktober 2025 – Seluruh rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke hari ini memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momentum bersejarah yang menegaskan kembali bahwa Pancasila tetap menjadi perekat utama persatuan bangsa di tengah keberagaman.
Di berbagai pelosok negeri, suasana khidmat terasa dalam upacara peringatan, doa bersama lintas agama, hingga kegiatan kebangsaan yang digelar masyarakat. Generasi tua kembali mengenang perjalanan bangsa dalam mempertahankan ideologi negara, sementara generasi muda diingatkan untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila di tengah arus globalisasi.
“Kesaktian Pancasila adalah bukti bahwa nilai-nilainya tidak akan lekang oleh waktu. Ia hidup di setiap denyut nadi rakyat Indonesia,” ujar seorang tokoh masyarakat di Tolitoli usai upacara peringatan pagi tadi.
Makna Khusus di Sulawesi Tengah
Bagi masyarakat Sulawesi Tengah, peringatan ini memiliki makna mendalam. Provinsi yang kaya akan keberagaman suku dan budaya – mulai dari Kaili, Mori, Pamona, Buol, Balantak, hingga Tolitoli – menunjukkan bahwa perbedaan justru menjadi kekuatan jika dipayungi oleh Pancasila.
Di Tolitoli, peringatan berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan. Selain upacara di sekolah-sekolah, masyarakat juga menggelar doa bersama lintas agama dan diskusi kebangsaan yang melibatkan mahasiswa serta tokoh masyarakat.
“Momentum ini harus menjadi pengingat bahwa Pancasila bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga diamalkan. Di Sulawesi Tengah, semangat gotong royong antarwarga adalah cermin nyata dari sila ketiga: Persatuan Indonesia,” ungkap seorang aktivis pemuda.
Pesan untuk Generasi Muda
Di tengah era digital dan derasnya arus budaya global, generasi muda mendapat penekanan khusus. Guru, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah mengingatkan bahwa Pancasila tidak hanya sebatas hafalan di buku teks, tetapi harus menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
“Generasi muda Sulawesi Tengah harus berdiri tegak sebagai penjaga nilai Pancasila. Masa depan bangsa ini ada di tangan mereka,” kata seorang guru di Tolitoli.
Ikrar Bersama Bangsa
Peringatan 1 Oktober 2025 ini menjadi ikrar bersama bahwa Pancasila adalah benteng sekaligus fondasi bangsa. Dari Sabang hingga Merauke, dari desa terpencil hingga kota besar, rakyat Indonesia menegaskan kembali kesetiaan pada ideologi negara.
Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar peringatan simbolis, melainkan refleksi dan penguatan tekad untuk terus membangun Indonesia yang adil, makmur, dan beradab.
Di tengah segala perbedaan, Indonesia tetap satu. Pancasila adalah jantung bangsa.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.