Pekanbaru, 24 September 2025 — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pendidikan politik sejak dini. Kali ini, KPU menerima kunjungan edukatif dari 20 siswa kelas IX SMP IT Tahfizh Al-Fatih Pekanbaru yang datang bersama guru pendamping.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh Ketua KPU Riau, Rusidi Rusdan, bersama jajaran anggota di Kantor KPU Provinsi Riau. Dalam kunjungan ini, siswa diajak belajar politik dan demokrasi melalui pendekatan interaktif, salah satunya lewat permainan edukatif “Ular Tangga Pemilu”.

Permainan tersebut menggambarkan praktik baik dan buruk dalam proses pemilu di Indonesia. Empat siswa berpartisipasi langsung, dan setiap langkah permainan disisipi pesan moral demokrasi—mulai dari pentingnya mencermati daftar pemilih, bahaya kampanye hitam, penyebaran hoaks, hingga praktik politik uang. Pemain yang berhasil mencapai kotak 100 digambarkan sebagai “pemilih cerdas” yang melalui proses demokrasi dengan jujur dan sehat.

Usai permainan, Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Riau, Nugroho Noto Susanto, memberikan penguatan materi tentang nilai demokrasi dan tahapan pemilu. Menurutnya, pendekatan edukatif seperti permainan membuat siswa lebih antusias sekaligus mudah memahami pesan yang disampaikan.

“Generasi Z dan Generasi Alpha adalah generasi emas yang akan menentukan masa depan bangsa. Pendidikan politik sejak dini adalah investasi strategis untuk menciptakan demokrasi yang sehat di masa depan,” ujar Nugroho.

Sementara itu, Ketua KPU Riau Rusidi Rusdan menekankan pentingnya peran pelajar Islam, khususnya dari sekolah berbasis tahfizh, dalam menjaga integritas demokrasi. Ia menyebut, nilai kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi yang diajarkan Islam sangat sejalan dengan nilai demokrasi di Indonesia.

Kunjungan ini juga menarik karena siswa menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi. Beberapa di antaranya melontarkan pertanyaan kritis, seperti: “Mengapa usia memilih minimal 17 tahun?” dan “Mengapa belum digunakan sistem e-voting?”

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pendidikan Demokrasi Pra-Pemilih bagi siswa usia 14–15 tahun, yang pada Pemilu 2029 mendatang akan menjadi pemilih pemula. KPU Riau berharap generasi muda dapat tumbuh menjadi pemilih yang cerdas, sadar politik, serta berintegritas demi mendukung demokrasi yang sehat dan bermartabat.