Sumatera Selatan (PALI) — Telah terjadi kebocoran pipa milik PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas, di Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), pada Senin (13/10).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Kabupaten PALI, H. Ubaidillah, SH, meminta pihak Medco untuk bertanggung jawab atas dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat kebocoran tersebut.

“Saya meminta agar dilakukan pembersihan dan pemulihan lingkungan serta tanaman yang terdampak akibat pecahnya pipa minyak. Kami juga mempersilakan masyarakat berunding dengan pihak Medco untuk mencari solusi terbaik, yang penting kedua pihak jangan saling dirugikan,” ujar Ubaidillah.

Ia menegaskan, pencemaran minyak yang mencemari aliran sungai harus menjadi tanggung jawab pihak perusahaan. Namun, apabila masih bisa dibersihkan secara langsung oleh Medco, maka langkah tersebut perlu segera dilakukan.

“Intinya, pihak Medco harus bertanggung jawab atas pencemaran akibat pecahnya pipa, meskipun peristiwa ini diduga disebabkan oleh tindakan sabotase,” tambahnya.

Ubaidillah juga mengimbau masyarakat agar turut menjaga aset penting yang berada di wilayah PALI.

“Mari kita sama-sama menjaga aset yang ada di Kabupaten PALI ini. Pipa migas adalah aset kita bersama, karena Dana Bagi Hasil (DBH) terbesar PALI berasal dari sektor migas. Jadi, marilah kita jaga bersama demi kebaikan daerah kita,” tutupnya.

Sementara itu, Senior Manager Communication Medco E&P, Leony Lervyn, menyayangkan terjadinya kembali tindakan perusakan pipa minyak yang merupakan Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Menurutnya, tindakan tersebut tidak hanya merugikan negara, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat, merusak lingkungan hidup, serta mengganggu pasokan energi nasional.

“Kami sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan, instansi terkait, dan kepala desa setempat. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga penanganan dapat berjalan cepat, aman, dan lancar, sehingga Medco E&P dapat terus beroperasi dan berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional,” ujar Leony.

(Muhamad Randi)