PALI, SUMSEL – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Efran mendukung keputusan Bupati PALI mengganti Plt Kabag Humas dan Protokol Sekda PALI Khairiman kepada Adiansyah, SE yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pengaduan dan Laporan Perizinan dan Non Perizinan Pemerintah Kabupaten PALI. Erfan juga dukung penuh Pelantikan sebanyak 71 Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di Ruang Rapat Pemkab PALI.

“Saya sangat mengapresiasi, keputusan Bupati itu sangat tepat“, kata Efran saat dikonfirmasi di kantornya, Selasa (19/04).

Menurut Efran, dalam tiga bulan menjabat Khairiman sudah beberapa kali melakukan blunder dalam kebijakannya, Program yang dijalankannya, kata Efran, tidak sesuai dengan saat pihaknya diminta memberikan masukan. Efran mencontohkan, “diawal jabatannya ada beberapa media yang menarik berkas kerjasama karena tidak sepakat dengan kebijakan baru yang dibuat Khairiman,” ungkap Ketua IWO PALI tersebut.

Baca juga: Pemko Batam Hibahkan Tanah Untuk UPT BKN

Selain itu, Efran menuturkan, bahwa pihaknya sudah melakukan audensi dengan Bupati PALI mengajukan beberapa program. “Sampai saat ini tak satupun program di humas yang sudah disetujui Bupati dilaksanakan dia,” jelas Efran. Oleh karena itu, Efran sebagai ketua IWO PALI, memutuskan tidak bekerjasama dengan pemerintah kabupaten PALI pada tahun anggaran 2022 ini.

Tak hanya itu, Efran sangat geram dengan sikap Khairiman saat dirinya mendampingi program Ado Gawe Indosiar Palembang yang mengangkat nama kabupaten PALI melalui destinasi wisata dan kuliner. “Sekitar dua minggu lalu kita meliput ke Candi Bumiayu Tanah Abang, Ikan Sagarurung Tanjung Kurung, Monumen Sumur Minyak Pali, Tiga Talang Akar dan Lapangan Golf, Pendopo. Sangat saya sayangkan, saat wartawan hendak wawancara Bupati, beliau tidak bisa memfasilitasi, bahkan telpon, chat whatsApp saya dangan ibu Tika Disbudpar tidak direspon beliau, sampai tim Indosiar pulang esok harinya,” ujar Efran kesal.

Baca juga: Rudi Dorong KPM Bantuan Sosial Naik Tingkat Jadi Keluarga Sejahtera

Menurut Efran, Indosiar merupakan salah satu media televisi terbesar di Indonesia, jadi dia sangat prihatin karena Bupati PALI terlewatkan dalam sesi wawancara program Ado Gawe Indosiar Palembang.

Kendati begitu, Efran sangat mengapresiasi Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisiata PALI Kartika Sari, S.Kom yang bersedia mendampingi di hari pertama liputan.

“Liputan tersebut tertolomg karna ada pejabat yang mewakili, walaupun hanya Bu Tika, idealnya Bupati termasuk dalam wawancara,” ungkap Efran.

Oleh karena itu Efran sangat berharap agar kedepan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, dia optimis keputusan Bupati PALI dapat memberikan arah perubahan terhadap kinerja Humas dan Protokol Setda PALI kedepanya, dan mempunyai harapan yang tak pernah sirna agar kedepan kabupaten PALI lebih dikenal dari sisih kebaikan dan prestasi dari pemerintah daerah lain.

Baca juga: Kapolsek Jiwan Bagikan Paket Berupa Mie Instan Bagi Warga gang Hadir Ikuti Vaksin

Efran mengungkapkan pandangannya, “suatu daerah dikatakan maju jika iklim medianya sehat.”

Menurut dia saat ini PALI belum dikatakan maju dikarenakan iklim medianya belum sehat, tidak sehat bukan berarti tidak boleh mengkritik.

Dalam kurun tiga tahun terakhir PALI lebih banyak dihadirkan berita-berita yang mengkritik, namun keberhasilan yang dicapai pemerintah PALI sangat kurang terekspos,” katanya.

Lanjutnya, “yang dikatakan iklim media yang sehat adalah kritik yang konstruktif harus terus didengungkan, tetapi keberhasilan yang telah dicapai pemerintah juga harus masiv di informasikan, Karena selain temuan- temuan kasus dilapangan banyak juga prestasi dan keberhasilan pemerintah. Untuk itu, saya meminta kepada Bupati PALI agar lebih refreshif dalam kontrol kinerja di Humas dan Protokol Setda PALI, dan juga Dinas Komunikasi dan Informatika yang menjadi juru bicara pemerintah,” harapannya.

Baca juga: Polres Mojokerto Kota Berhasil Menggagalkan Peredaran 2,4 Ton Telur Busuk

Setiap tahunnya pemerintah kabupaten PALI menggelontorkan dana Millyaran rupiah untuk anggaran publikasi, tetapi sayangnya iklim media di PALI masih sakit.

Apa yang sebenarnya terjadi dengan kinerja bawahannya, sehingga tidak mampu mengimplementasikan besarnya anggaran tersebut dengan tujuan PALI bisa dikenal dengan prestasinya,” pungkasnya.

Kendati begitu, Efran berharap kepada Kabag Humas yang baru dilantik dapat memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat kabupaten PALI. (Rado, L.)