Pekanbaru – Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas) Pekanbaru terus mengasah kompetensi personelnya, khususnya para rescuer, dalam menghadapi berbagai situasi darurat. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui latihan gabungan Heli Rescue yang digelar di Padang pada 25 Agustus 2025, melibatkan berbagai kantor SAR se-Sumatera.

Kepala Kantor SAR Pekanbaru, Budi Cahyadi S.Sos, M.M, menjelaskan bahwa latihan tersebut diikuti oleh kantor SAR dari Pekanbaru, Padang, Medan, Aceh, Bengkulu, Jambi, Nias, hingga Mentawai. Fokus utama kegiatan adalah penyelamatan korban kecelakaan di perairan, termasuk evakuasi dari kapal maupun langsung di laut.

“Dalam latihan ini kita tidak hanya berkolaborasi dengan Polairud, tetapi juga bersama TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat, hingga Angkatan Udara. Peran TNI AU sangat vital karena kita menggunakan helikopter untuk simulasi evakuasi korban,” ujar Budi.

Selain instansi pemerintah, sejumlah sektor swasta turut dilibatkan, antara lain Semen Padang, Pertamina, hingga Wilmar. Menurut Budi, keterlibatan lintas sektor tersebut menunjukkan bahwa upaya penyelamatan membutuhkan sinergi bersama, bukan kerja sendiri-sendiri.

Tak berhenti di situ, Basarnas Pekanbaru juga telah merancang program lanjutan. Pada pertengahan September mendatang, personel akan mengikuti latihan underwater rescue atau penyelaman dengan kondisi zero visibility di Danau Buatan Pekanbaru dan beberapa lokasi latihan lain.

“Secara administrasi perizinan memang masih berproses, tetapi titik lokasi sudah kami tentukan. Latihan ini nantinya bisa berkembang dengan melibatkan potensi SAR lain melalui bentuk kerja sama yang sudah ada,” sebut Budi.

Lebih lanjut, pada 25 Oktober 2025, Basarnas juga akan menggelar Latihan Dasar SAR di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan tersebut akan melibatkan CPNS Basarnas dari delapan kantor SAR di Sumatera.

“Kenapa di Padang? Karena lokasinya sangat komprehensif. Ada laut, tebing, hingga gunung, sehingga skenarionya bisa lebih lengkap. Dengan begitu, latihan tidak hanya menambah kompetensi, tapi juga memperkuat sinergi antar instansi,” jelasnya.

Menurut Budi, latihan bersama ini bukan sekadar ajang peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga mempererat koordinasi antar personel dan lembaga.

“Dalam menghadapi bencana atau kecelakaan, tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci. Melalui latihan ini, kita saling mengenal, memahami SOP masing-masing, dan memastikan seluruh pihak siap bergerak cepat jika bencana terjadi,” tegasnya.

Dengan rangkaian pelatihan berkesinambungan, Basarnas Pekanbaru berkomitmen menjaga kesiapsiagaan personel agar selalu siap menjalankan tugas kemanusiaan di berbagai medan, baik darat, laut, maupun udara.