Jambi – Sampai saat ini gaduh akibat ketidakjelasan atau dugaan adanya penyelewengan duit PKK FEB Unja 2021 masih terus bergejolak. Wakil Dekan 3 FEB Univeritas Jambi, Prof. Dr. Shofia Amin, S.E., M.Si baru-baru ini angkat bicara di salah satu media online. Menurut Shofia terkait isu kejanggalan yang dituduhkan hanya misscommunication saja.

“Sebagai Wadek 3 saya lebih fokus mendorong mahasiwa untuk mengikuti kompetisi kompetisi tersebut, karena mahasiswa berprestasi merupakan indikator kinerja utama Fakultas dan Universitas. Belum lagi saya sebagai dosen pribadi, juga dituntut untuk berprestasi melalui publikasi ilmiah dan implementasi program MBKM. Ditambah lagi saya juga seorang ibu yang memiliki suami dan anak yang harus saya urus. Ini sudah menyita waktu dan energi saya sehingga saya tidak sempat lagi untuk berfikir melakukan penyimpangan,” kata Shofia merespon isu kejanggalan duit PKK FEB Unja 2021, dikutip dari xenanews.id, Sabtu 10 Juni 2023.

Kejadian di 2021 itu atau kejanggalan soal duit PKK bernilai puluhan juta itu pun menurutnya pasti sudah diaudit. Namun meski begitu Shofia belum menyertakan pernyataannya dengan bukti-bukti yang meyakinkan.

Sementara itu, Adji Permana selaku Ketua Panitia PKK FEB Unja 2021 menanggapi dengan kembali menegaskan bahwa pihaknya hanya ingin meminta transparansi dari pihak Fakultas terkait pertanggungjawaban anggaran ini.

“Kami merasa dipermainkan yang awalnya dibilang 9 juta tiba-tiba menjadi 23 juta dan laporan yang diberikan kepada kami pun hanya sebatas semacam struk belanja, bahkan lebih rapih struk belanja dari pada laporan keuangan itu,” kata Adji.

Kalaupun bukan ibu Wadek, lanjut Adji, yang membuat SPJ itu lantas siapa?

Adji kembali menegaskan, pihaknya hanya ingin meminta transparansi. Karena sudah sangat lama mereka menunggu namun sampai saat ini masih belum ada kejelasan. Terakhir Adji pun menegaskan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan dengan membuat laporan ke pihak berwajib soal kegelapan duit PKK FEB Unja 2023.

“Hari selasa InsyaAllah kami bersama kawan-kawan akan membuat laporan resmi ke pihak yang berwajib dengan membawa bukti rekaman pengancaman dan dokumen-dokumen yang ada serta melakukan aksi demonstrasi besar agar persoalan ini ditindaklanjuti dengan cepat.” ujar Adji. (Amri Chaniago)