Pekanbaru, 25 September 2025 – Kader Inti Pemuda Anti Narkoba (KIPAN) dan Pemuda Melayu Riau Indonesia (PMRI) menyelenggarakan Dialog Ekologis bertajuk “Revolusi Hijau dengan Pendekatan Ekologis, Keberlanjutan dalam Perspektif Anak Muda” di Ballroom New Hollywood Hotel, Jalan Kuantan Raya, Pekanbaru, Kamis (25/9).

Acara diawali dengan pelantikan pengurus KIPAN Kota Pekanbaru yang diketuai oleh Khoirul Basar, S.Pd. beserta jajaran, langsung dilantik oleh Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar.

Dialog ekologis kemudian dibuka resmi oleh Kapolda Riau, Irjen. Pol. Hery Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesadaran generasi muda terhadap lingkungan hidup yang sehat dan mendukung program Pemko Pekanbaru menuju Green City.

“Kita buat gerakan Revolusi Hijau, salah satunya Green Movement. Mari bersama-sama mendorong dan mendukung program Wali Kota Pekanbaru menuju Green City,” ujar Hery Heryawan.

Ia juga menegaskan bahwa revolusi hijau adalah gerakan moral yang menuntut generasi muda untuk melawan keserakahan, sekaligus mewariskan bumi yang layak huni bagi generasi mendatang.

Hadir sebagai tamu kehormatan antara lain Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Wakil Wali Kota Markarius Anwar, serta Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Riau, Boby Rahmat.

Ketua Umum PMRI sekaligus Ketua KIPAN Pekanbaru, Khoirul Basar, menyampaikan bahwa program organisasi difokuskan pada isu tanah, lingkungan, perubahan iklim, serta pemberdayaan mahasiswa, termasuk program beasiswa S2 dan program disabilitas untuk Kota Pekanbaru.

“Kami sengaja mengundang Pemko agar anak muda Pekanbaru diberi tanggung jawab sekaligus kesempatan, supaya bisa menjadi generasi emas 2045,” jelasnya.

Acara semakin istimewa dengan kehadiran aktivis dan pendiri Tumbuh Institut, Rocky Gerung, sebagai narasumber, dengan Azzahra Putri S., influencer sekaligus Presiden Yayasan Seribu Satu Cita, bertindak sebagai moderator.

Meski waktunya terbatas, Rocky menekankan pentingnya paradigma ekologis. Ia mengingatkan bahwa “ekologis” berarti rumah, sehingga anak muda wajib merawat lingkungan sebagai rumah kehidupan bersama.

“Mahasiswa hukum mesti melatih diri bicara soal hubungan hukum dan ekologi. Regulasi seharusnya lahir dari panggilan alam, bukan pesanan oligarki. Alam sudah menulis hukumnya sendiri, tugas kita hanya membacanya,” tegas Rocky Gerung.

Acara ini terlaksana atas kerja sama Ketua Pelaksana Wawan Rizwanda, Koordinator Rembuk Pemuda Riau Muhammad Ravi S. Ab., serta dukungan PMRI, KIPAN Pekanbaru, BEM mahasiswa Riau, UNRI, UNILAK, UMRI, KHIFAYAH, dan berbagai organisasi mahasiswa lainnya.