Tokyo, 25 September 2025 – Pelayanan kesehatan harus dipandang sebagai investasi strategis, bukan beban biaya. Hal itu ditegaskan Dr. Majid Alfayyadh, Penasihat Istana Kerajaan Arab Saudi sekaligus CEO King Faisal Specialist Hospital and Research Centre (KFSHRC), dalam pidato utamanya pada KTT C3 Davos of Healthcare™ di Tokyo, Kamis (25/9).

Menurutnya, investasi di bidang kesehatan tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga memperkuat perekonomian, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan daya saing global. “Masa depan pelayanan kesehatan akan ditentukan oleh integrasi, modernisasi, dan kolaborasi,” ujar Dr. Alfayyadh.

Ia menyoroti berbagai tantangan global, mulai dari meningkatnya penyakit kronis, dampak perubahan iklim, hingga ketimpangan layanan di negara berkembang. Untuk menjawab hal tersebut, ia mendorong investasi di lima bidang utama: infrastruktur rumah sakit modern, kesehatan digital dan AI, laboratorium canggih, pengembangan tenaga kerja kesehatan, serta rantai pasok farmasi yang tangguh.

Dr. Alfayyadh juga menekankan transformasi Arab Saudi melalui Visi 2030, yang mengubah layanan kesehatan dari beban publik menjadi motor inovasi dan diversifikasi ekonomi. KFSHRC menjadi garda terdepan dengan sejumlah capaian, termasuk transplantasi jantung robotik pertama di dunia, terapi sel CAR-T, dan riset genomik tingkat lanjut.

Dalam kesempatan itu, ia mengajak Jepang dan negara-negara lain untuk memperkuat kolaborasi internasional di bidang riset, teknologi, dan layanan kesehatan terpadu.

Sebagai informasi, KFSHRC kini menempati peringkat pertama di Timur Tengah dan Afrika Utara, serta posisi ke-15 dunia dalam daftar 250 Academic Medical Centers terbaik. Rumah sakit ini juga dinobatkan sebagai salah satu World’s Best Smart Hospitals 2025 versi Newsweek.