Tolitoli, Minggu 14 September 2025 – Ruang pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) di Polres Tolitoli kembali dipenuhi masyarakat. Antusiasme warga begitu tinggi sejak pagi, bahkan sebelum jam pelayanan resmi dibuka, antrean sudah terlihat mengular panjang hingga ke halaman. Fenomena ini menjadi kelanjutan dari ramainya pemohon sehari sebelumnya, dan kali ini semakin meningkat karena kebutuhan masyarakat untuk melengkapi berkas Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu.

Sejumlah pemohon yang ditemui wartawan mengaku rela datang sejak pagi demi memastikan kebagian nomor antrean lebih awal. “Saya datang jam 06.45, ternyata sudah ada belasan orang di depan. Kalau telat sedikit, bisa-bisa nunggu sampai sore baru dipanggil,” ujar salah satu warga Kecamatan Baolan.

Meski suasana padat, pelayanan tetap berjalan teratur. Petugas kepolisian terlihat sigap mengatur alur masyarakat yang ingin mendaftar, memperpanjang, maupun mengambil SKCK. Mereka juga memberi arahan agar pemohon menyiapkan dokumen yang diperlukan sehingga tidak menghambat proses di loket.

Kasat Intel Polres Tolitoli, AKP Casriyanto Army SH, menyampaikan bahwa lonjakan pemohon kali ini merupakan yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir. Menurutnya, tingginya minat masyarakat mengikuti seleksi PPPK paruh waktu membuat SKCK menjadi dokumen yang sangat diburu.

“Sejak dibuka peluang pendaftaran PPPK paruh waktu, hampir semua pelamar membutuhkan SKCK sebagai persyaratan administratif. Hal inilah yang memicu peningkatan drastis jumlah pemohon. Kami sudah menambah personel dan membuka layanan hingga sore agar masyarakat bisa terlayani,” jelas AKP Casriyanto.

Sementara itu, Kasat Humas Polres Tolitoli Iptu Budi, menegaskan bahwa meskipun antrean terlihat padat, pihak kepolisian tetap menjaga kualitas pelayanan. Ia juga mengingatkan bahwa pelayanan SKCK sebenarnya bisa diakses secara daring (online). Namun, akibat tingginya trafik nasional, sistem sempat melambat, sehingga sebagian besar warga lebih memilih datang langsung ke Polres.

“Secara teknis, sistem SKCK online saat ini masih terus diperbaiki karena lonjakan pemohon dari seluruh Indonesia. Itulah kenapa Polres Tolitoli tetap menjadi tujuan utama warga, sebab di sini mereka merasa lebih pasti dan cepat dalam mendapatkan dokumen,” ungkapnya.

Bagi sebagian besar masyarakat, kesempatan PPPK paruh waktu adalah harapan baru untuk memperoleh pekerjaan yang lebih layak. Walaupun sifatnya tidak permanen, banyak warga menilai program ini bisa menjadi langkah awal memperbaiki kehidupan. “Walau paruh waktu, tetap bersyukur kalau bisa lulus. Setidaknya ada pengalaman kerja dan penghasilan tetap,” kata seorang pemohon dari Kecamatan Tolitoli Utara.

Pantauan lapangan menunjukkan, antrean berlangsung tertib. Para pemohon saling bergantian menjaga posisi, sebagian duduk di kursi yang disediakan, sebagian lagi rela berdiri cukup lama. Tidak sedikit pula yang membawa makanan ringan dan air minum sendiri, menyadari bahwa proses menunggu bisa memakan waktu berjam-jam.

Petugas Polres Tolitoli terus berkoordinasi agar tidak terjadi penumpukan di ruang loket. Bahkan, beberapa anggota terlihat membantu lansia dan ibu-ibu yang membawa anak kecil. Hal ini diapresiasi warga yang merasa lebih tenang dan nyaman meski harus antre panjang.

Dengan meningkatnya jumlah pemohon setiap hari, Polres Tolitoli memastikan akan tetap membuka pelayanan ekstra hingga seluruh masyarakat yang membutuhkan SKCK bisa mendapatkan dokumennya. Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk selalu tertib dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin, karena peluang kerja melalui jalur PPPK adalah kesempatan yang sangat berharga.

Fenomena ini membuktikan bahwa semangat masyarakat Tolitoli untuk bangkit dan mencari peluang kerja tidak pernah padam. SKCK kini bukan sekadar dokumen hukum, tetapi menjadi simbol harapan baru bagi ribuan pencari kerja yang ingin menatap masa depan lebih cerah melalui jalur PPPK paruh waktu.