Rohil, Riau – Baru berjalan beberapa Minggu naiknya harga BBM yang menjadi kebijakan pemerintah, nelayan di Bagan Siapi-api Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan hilir provinsi Riau mulai rasakan dampaknya. Hal ini dikarenakan kenaikan BBM jenis solar yang menjadi kebutuhan para nelayan untuk melaut mencari nafkah.
Menerangkan seorang penampung ikan dari Nelayan yang menganyomi sekitar 20 orang Nelayan warga Bagan barat bapak Defri Zen di rumah sederhana dermaga ikannya Kamis (15/09,2022), memang benar pak, kenaikan harga BBM terutama solar ini sangat mempengaruhi turunnya Nelayan melaut,” ungkapnya.
Ketua KPK Beri Arahan dalam Rakor Sinergitas Penegakan Hukum Tipikor di Polda Jatim
Sejak harga BBM naik sekitar 2 Minggu ini hasil tangkapan nelayan mitra saya berkurang banyak, sehingga mereka sering tidak melaut disebabkan mahalnya harga BBM Solar.
Biaya operasional ditambah BBM sudah tidak sesuai lagi. Sehingga merata anggota Nelayan yang setor ikan kepada saya hampir setiap hari menambah pinjaman uang untuk menutupi kebutuhan keluarga di rumah mereka.
Bayangkan, setiap hari beroperasi mereka menggunakan solar 35 – 40 liter / nelayan sebanyak 20 orang Nelayan. Sementara harga BBM yang sebelumnya sekitar Rp.280.000/ jeregen 35 liter namun sekarang naik berkisar Rp. 80.000 / jerigen.
Marlin Hadiri Paripurna DPRD Kepri
Naiknya harga ini sangat memberatkan bagi Nelayan yang selama ini cuma mendapat hasil pas – pasan untuk menutui kebutuhan seharian. “Untuk hal kenaikan itu kami belum mau Demo namun masih berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga BBM seperti sediakala”, harap Defrizen.
Menambahi ketua Bongkar muat UKA ( usaha karya ) Bagan barat Al Amin KS (73 tahun) di kediamannya. “Yah kita sangat prihatin atas kondisi para Nelayan saat pemerintah menaikkan harga BBM ini sangat berdampak kepada ekonomi Nelayan”, katanya.
Polres Magetan Berhasil Ungkap Peredaran Pupuk Palsu, Tiga Tersangka Diamankan
“Sekarang banyak Nelayan yang tidak melaut dan mereka ingin pindah profesi kerja menjadi buruh bongkar muat sebab pekerjaan ini tidak memerlukan biaya beli BBM”, imbuh Al Amin.
“Paling tidak pemerintah harus mengkaji ulang dampak kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bbm ini. Agar ada kesan kalau pemerintah itu memang pro Rakyat kecil”, pungkas ketua sesepuh bongkar muat Bagan Siapi api ini. (Teti guci/DN munthe.)