Medan – Sepanjang tahun 2025, Avsec Bandara Internasional Kualanamu (KNO) telah melakukan pencegahan kasus penyelundupan narkotika sebanyak 4-5 kali dengan cara merekatkannya ke tubuh atau menggunakan cara barang bawaan di bagasi. Ucap Plt Direktor of Operation and Services KNO, Nugroho Jati. Jumat (03/10/25).

“Kita sudah melakukan pencegahan itu 4-5 kasus sepanjang tahun 2025, dengan berkolaborasi bersama TNI, Polri dan Bea Cukai,” ujarnya.

Disinggung kenapa bandara menjadi penyelundupan narkoba terfavorit bagi pelaku, Nugroho menjawab, mungkin bandara adalah alat transportasi yang lebih tepat dan cepat. Namun demikian sistem keamanan difasilitasi dengan fasilitas yang mampu mendeteksi orang, barang dan kendaraan yang fokus utamanya untuk keamanan serta keselamatan penerbangan.

Dijelaskannya, sistem keamanan di KNO selama 24 jam, dengan fasilitas berstandar Internasional yang mampu mendeteksi barang bawaan yang dilarang untuk memastikan keamanan dan keselamatan bandara serta penerbangan.

“Untuk terkait pencegahan kami akan terus berkolaborasi dengan pihak-pihak terkait. Yang sudah dilakukan selama ini, kami selalu melakukan imbauan melalui media sebagai mitra dan juga media informasi bandara,” katanya.

Saat ditanya wilayah mana saja penyelundup yang banyak tertangkap, Nugroho enggan mengungkapkannya. Ia hanya menuturkan, bahwa Kepolisian Resor (Polres) Deliserdang yang lebih berwenang dalam memberikan data dan penjelasannya.

“Tetapi yang kami cegah adalah yang akan keluar dari KNO ke bandara tujuan. Jika ada informasi dan pengembangan terkait barang penyelundupan maka kami siap mendukung langkah-langkah yang dilakukan TNI, Polri dan Bea Cukai,” tandasnya. (wp-t)