Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan Tim Komite Reformasi Polri akan mulai bekerja dalam waktu dekat. Saat ini formasi tim tengah difinalisasi, sementara instrumen hukum berupa Keputusan Presiden (Keppres) ditargetkan rampung pekan ini.
Prasetyo menegaskan, pembentukan tim ini merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat profesionalisme kepolisian melalui evaluasi dan perbaikan layanan. “Presiden menekankan pentingnya memperkuat institusi Polri. Evaluasi dan pembenahan adalah hal wajar bagi setiap lembaga negara agar tetap profesional,” ujar Prasetyo kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Ketua Tim Masih Kosong
Meski nama-nama anggota sudah mulai disusun, posisi ketua tim reformasi belum diputuskan. Prasetyo menepis spekulasi bahwa mantan Menko Polhukam Mahfud MD akan langsung ditunjuk memimpin tim tersebut. “Belum, ketuanya belum ditentukan. Saat ini baru penyusunan anggota,” katanya singkat.
Keppres Segera Diterbitkan
Prasetyo menambahkan, Keppres pembentukan tim kini dalam tahap finalisasi. Pemerintah menargetkan pengumuman resmi dilakukan pekan ini. “Tunggu, insya Allah minggu ini sudah bisa diumumkan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut proses pelantikan akan segera digelar. “Keppres sudah disiapkan. Kalau tidak ada hambatan, pelantikan bisa dilakukan satu-dua hari ke depan,” ucap Yusril di Jakarta, Selasa (16/9).
Dorongan Politik dan Masyarakat
Dukungan pembentukan tim juga datang dari Gerakan Nurani Bangsa (GNB) yang sebelumnya menyampaikan usulan langsung kepada Presiden Prabowo pada 11 September lalu. Mereka meminta agar komposisi tim melibatkan berbagai elemen bangsa, mulai dari mantan Kapolri, Kompolnas, perwakilan masyarakat sipil, hingga Komnas HAM.
Tokoh GNB, Alissa Wahid, menilai efektivitas tim akan lebih kuat jika diketuai pejabat pemerintah. “Kalau dipimpin langsung oleh menteri terkait, tentu koordinasinya lebih mudah dan hasilnya bisa lebih cepat dirasakan publik,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula tokoh-tokoh lintas agama dan masyarakat, antara lain Sinta Nuriyah Wahid, Quraish Shihab, Pendeta Gomar Gultom, Romo Franz Magnis-Suseno, Komaruddin Hidayat, Bhikku Dhanmasubho, dan Laode M. Syarif.
Harapan Perubahan Nyata
Pemerintah berharap langkah reformasi Polri ini mampu membawa perubahan konkret, baik dari sisi pelayanan publik maupun peningkatan integritas aparat.
“Dengan doa dan dukungan masyarakat, reformasi ini bisa berjalan lancar demi Polri yang lebih profesional,” tutup Prasetyo.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.