TOLITOLI – Dalam semangat menjaga kelestarian alam dan memperkuat budaya cinta lingkungan, RRI Tolitoli menggelar aksi Clean Up dan Adopsi Pohon dengan tema “Penghijauan dan Cinta Lingkungan: Lebih Hijau, Lebih Sehat, Lebih Berbudaya”. Kegiatan ini berlangsung meriah dengan melibatkan berbagai unsur forkopimda, stakeholder, komunitas, mahasiswa, serta tokoh budaya setempat.

Aksi peduli lingkungan tersebut tidak hanya menjadi simbol kolaborasi, namun juga bukti nyata bahwa kepedulian terhadap bumi harus dilakukan bersama-sama.

Turut hadir dalam kegiatan ini Komandan Lanal Tolitoli, Letkol Laut (P) Joko Ariyanto, SH., M.G.T., yang menyampaikan bahwa laut dan daratan tidak bisa dipisahkan dalam menjaga keseimbangan lingkungan. “Menanam pohon berarti kita ikut menjaga sumber air, udara, hingga ekosistem laut yang ada di Tolitoli. Ini adalah tugas bersama,” ujarnya.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Kejaksaan Negeri Tolitoli, Sugandhi, SH., MH, yang menegaskan bahwa hukum juga memiliki peran penting dalam mendukung gerakan lingkungan. “Kami mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran hukum terkait perlindungan lingkungan hidup. Gerakan kecil seperti ini akan berdampak besar di masa depan,” jelasnya.

Dukungan juga datang dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Tolitoli yang ikut serta dalam aksi bersih-bersih dan penanaman, serta memberikan pesan tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan.

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga menghadirkan ikon budaya, yaitu Putra Budaya Sulawesi Tengah, Moh. Renaldi dan Putri Budaya Tolitoli, Raihana Auliasyafiah. Kehadiran mereka menjadi simbol bahwa penghijauan dan budaya berjalan beriringan. “Budaya tidak hanya tarian dan pakaian adat, tetapi juga mencakup bagaimana kita menjaga tanah tempat kita berpijak,” kata Raihana.

Gerakan ini semakin kuat dengan keterlibatan akademisi, yaitu lima mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako (Untad) yang ikut aktif dalam proses penanaman pohon serta memberikan edukasi tentang teknik penanaman yang tepat.

Ketua Pemerhati Lingkungan BUMI KITA, Wiyatmoko, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perubahan iklim yang semakin nyata hanya bisa dihadapi dengan aksi konkret. “Bumi kita sedang sakit. Gerakan kecil seperti menanam pohon, bersih pantai, atau mengurangi sampah plastik adalah obat yang harus dilakukan bersama-sama,” ungkapnya.

Dari sisi teknis, kegiatan ini turut difasilitasi oleh Ketua KPH Gunung Dako Bidang Penyuluhan, Ali Imran, yang memastikan pohon-pohon yang ditanam adalah jenis lokal yang memiliki daya tahan tinggi dan berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem.

Kepala RRI Tolitoli, Agus, SPT, dalam kesempatan itu menegaskan komitmen RRI sebagai media publik untuk terus mendorong kampanye positif demi kepentingan masyarakat luas. “RRI bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga menjadi bagian dari solusi. Lewat aksi nyata ini, kami ingin mengajak masyarakat Tolitoli lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Agus.

Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat. Dimulai dengan aksi bersih-bersih area Pantai Gaukan Tolitoli , peserta kemudian lanjut menanam pohon sebagai simbol adopsi dan komitmen untuk merawatnya. Atmosfer kebersamaan begitu terasa, diwarnai senyum dan antusiasme para peserta.

Aksi ini diharapkan tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa lingkungan yang hijau adalah kunci menuju masyarakat yang sehat dan berbudaya.

Dengan tema besar “Lebih Hijau, Lebih Sehat, Lebih Berbudaya”, kegiatan ini sekaligus menjadi pesan moral bahwa menjaga bumi bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.