[vc_row][vc_column][vc_column_text]Tolotoli – Semangat ketahanan pangan nasional terus digelorakan dari pelosok desa. Di Kecamatan Galang, sebuah langkah besar lahir dari Desa Ginunggung melalui kerja sama dengan PT Mandraguna. Kolaborasi ini menghadirkan inovasi pupuk organik cair berbasis lemak hewani pertama di Indonesia—sebuah terobosan yang diyakini mampu mengubah wajah pertanian lokal sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.

Camat Galang, Agus Salim, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut. Menurutnya, kehadiran pupuk organik cair ini tidak hanya menjadi solusi atas mahalnya biaya produksi pertanian, tetapi juga langkah konkret menuju kemandirian pangan masyarakat desa.

“Kami sangat mengapresiasi terobosan ini. Saya akan mendorong agar program ini bisa diadopsi oleh desa-desa lain di Kecamatan Galang. Jika setiap desa mampu mengoptimalkan potensi pertanian dengan teknologi ramah lingkungan, maka ketahanan pangan kita akan semakin kuat,” ujar Agus Salim.

PT Mandraguna sendiri telah menyiapkan strategi distribusi pupuk hingga tingkat desa melalui kerja sama dengan BUMDes dan koperasi setempat. Dengan pola ini, petani diharapkan lebih mudah mendapatkan pupuk dengan harga terjangkau, sekaligus memastikan ketersediaan stok secara berkelanjutan.

Model distribusi berbasis desa ini dinilai menjadi jawaban atas persoalan klasik yang kerap dihadapi petani, yakni sulitnya akses pupuk saat musim tanam tiba. Dengan adanya jaminan pasokan, petani tidak perlu lagi khawatir menghadapi keterlambatan distribusi maupun kelangkaan pupuk di pasaran.

Ketua APDESI Kabupaten Tolitoli, Anwar Lihawa, yang juga Kepala Desa Ginunggung, menegaskan komitmen pemerintah desa dalam mendukung program ketahanan pangan berkelanjutan. Menurutnya, Desa Ginunggung siap menjadi pionir dan laboratorium hidup bagi desa-desa lain di Tolitoli.

Sesuai arahan pemerintah pusat, kami mengalokasikan 20 persen Dana Desa untuk penguatan pangan. Dukungan terhadap inovasi pupuk organik cair ini menjadi bagian dari strategi kami agar petani lebih sejahtera dan produksi pangan semakin terjamin,” jelas Anwar Lihawa.

Camat Galang optimistis, keberhasilan Desa Ginunggung dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain, bukan hanya di Kecamatan Galang, tetapi juga di tingkat nasional. Hal ini sejalan dengan program Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan Indonesia menjadi negara surplus pangan dalam beberapa tahun mendatang.

Agus Salim menambahkan, peran desa sebagai ujung tombak pembangunan menjadi kunci dalam menjaga ketahanan pangan. Inovasi yang lahir dari desa, kata dia, harus terus didukung dengan regulasi dan sinergi lintas sektor.

Dengan kolaborasi pemerintah desa, dunia usaha, dan dukungan pemerintah kecamatan, Desa Ginunggung kini berdiri sebagai contoh nyata bagaimana inovasi lokal mampu membawa dampak nasional. Harapannya, terobosan ini tidak berhenti di satu desa saja, tetapi menjalar ke seluruh pelosok negeri demi terwujudnya cita-cita Indonesia mandiri pangan.

KAPERWIL MEDIA SULTENG[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]