- Oleh : Pengamat P0litik Yan F Rangkuti
- Editor : Herwin Saputra
Batam – Tokoh masyarakat di Kelurahan Kabil Kecamatan Nongsa mantan pegawai Bandara Hang Nadim kota Batam Provinsi Kepulauan Riau Ijan Fahruddin Rangkuti dengan panggilan akrab nya Yan Rangkuti angkat bicara terkait hawa panas dengan semakin dekatnya Pemili 2024 mendatang. Hal ini disampaikannya pada Minggu, (3/7/2022) di sebuah caffe di kawasan Kabil kecamatan Nongsa.
“Saat ini saya bukan membahas tentang politik secara nasional, tapi yang akan kita bahas dalam skala kecil atau mungkin bisa dikatakan daerah kota Batam,” ujar Yan Rangkuti.
Yan Rangkuti mengatakan bahwa hawa panas Pemilu 2024 sudah mulai tersa bagi masyarakat Batam menjelang Pemilu, Pilkada dan Pilpres serentak. “Saya melihat di beberapa grup whatshapp dan grup facebook warga sudah mulai terjadi pengelompokan yang sejalan dengan pendapat dan pilihannya, sehingga terjadi perbedaan pendapat dan sudah mulai mengarah kepada perbedaan pilihan,” ungkapnya.
Yan Rangkuti menilai bahwa hal ini harus disikapi dengan wajar dan kepala dingin, karena UU telah mengatur bahwa setiap warga negara dijamin hak nya berpendapat. Dia mencontohkan, “bisa saja pada Pileg mendatang muncul calon-calon baru yang dianggap partai politik layak untuk maju, sehingga calon baru tersebut bisa saja mendapat tiket dari partainya. Apalagi jika dia seorang tokoh masyarakat, wajar riak-riak pencalonannya mulai mencuap. Ini yang saya maksud harus disikapi dengan wajar dan kepala dingin. Biasanya yang banyak kebakaran jenggot timses-timses incamben,” kata Yan Rangkuti.
Polres Madiun Kota Perketat Masuknya Hewan Ternak dari Luar Daerah Cegah PMK
Yan Rangkuti dalam hal ini ingin masyarakat semakin cerdas dan semakin dewasa menyikapi Pemilu di Indonesia, “Cukuplah jadi pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, sebagai warga negara yang cerdas jangan mau lagi hak suara anda di beli dengan sembako atau dibayar dengan uang yang tidak seberapa. Perlu di ingat, yang anda pilih adalah wakil masyarakat, salah memilih 5 tahun lamanya untuk merubah kesalahan tersebut, pahitya bukan hanya anda yang merasakan, tapi seluruh masyarakat,” jelasnya.
“Menurut pengamatan saya ada isu-isu yang dapat menyesatkan masyarakat yang dijual oleh timses saat menawarkan calon-calonnya, seperti semenisasi, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial yang seyokyanya dibangun mengunakan APBD dan APBN dimana itu uang rakyat sendiri, bukan uang elit politik atau uang pribadi dewan bahkan kepala daerah. Jadi warga harus memahami tentang hal ini,” ungkap pengamat politik yang sudah memasuki usia senja tersebut.
Kakek yang sudah memiliki cucu 19 orang bertempat tinggal di Kabil tersebut menitipkan pesan kepada warga kelurahan Kabil khususnya, kecamatan Nongsa umumnya, agar bangkit bersama-sama munculkan calon-calon muda yang enegik, berpotensi dan mempunyai integritas yang dapat mewakili masyarakat nantinya untuk pembangunan dan kesejahteraan warga. (HS)
1 Komentar
Komentar ditutup.