Ketapang, Kalbar – Ruas jalan tidak kunjung diperbaiki, warga pedalama di Ketapang layangkan Surat Terbuka kepada emangku kepentingan dan kebijakan tingkat pusat.
Kepada Yth :
- Presiden RI
- Ketua DPR RI
- Ketua DPD RI
- Ketua KPK RI
- Kementerian PUPR
- Ombudsman RI
- Gubernur Kalbar
- Ketua DPRD Kalbar
- Ketua Ombudsman RI Kalbar
Sudah berkali-kali masyarakat keluhkan ruas jalan yang tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah sehingga warga ambil langkah untuk melayangkan surat terbuka agar masyarakat yang hidup di daerah pedalaman dapat menikmati buah manis hasil pembangunan sesuai Sila ke lima dari Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Barak Karyawan Perkebunan Graha Dura Leidong Prima (GDLP) Ludes Terbakar
PB ISSI Gelar Parade Kemenangan Bareng Atlet Sepeda SEA Games
Seperti dikatakan Isa Anshari tokoh masyarakat penggiat sosial pada Sabtu, (21/5/2022) menyatakan, “kami sebagai masyarakat kabupaten Ketapang Kalimantan Barat dengan ini menyampaikan kepada semua pihak pemangku kepentingan dan kebijakan tingkat pusat untuk dapat mendengar aspirasi kami sebagai rakyat NKRI,” ucapnya.
“Kami sampaikan bahwa telah berpuluh-puluh tahun lamanya kondisi jalan Propinsi pada ruas jalan kecamatan Tumbang TiTi, kecamatan Jelai Hulu hingga ke kecamatan Manis Mata kabupaten Ketapang kondisinya hancur dan memprihatinkan serta belum diaspal,” ungkapnya.
Ditambahkan Isa Anshari bahwa, “kami sebagai rakyat yang selalu taat membayar pajak dan retribusi selama ini merasa diabaikan oleh Pemerintah, mohon semua pihak bantu kami agar jalan Propinsi tersebut dapat di aspal hingga roda ekonomi berjalan dengan baik,” tegasnya.
Sea Games 2021 di Vietnam, Aiptu Anang Yulianto, Anggota Pasukan Gegana Korps Brimob Polri Raih Emas
“Perlu juga kami sampaikan pula kepada semua pihak, bahwa kami merasa miris dan kesal terhadap Pemerintah yang selalu mengutamakan pembangunan di dalam kota dengan alasan penataan kota namun kondisi infrastruktur jalan di pedalam tidak mendapat perhatian serius,” kesalnya.
Disinggungnya bahwa terkait dengan Tugu Rumah Adat Melayu yang sekarang masih dinilai layak dan bagus serta memiliki nilai historis yang tinggi di dalam kota Ketapang akan dibongkar dan diganti dengan model dan bentuk yang baru dengan nilai anggaran yang cukup fantastis sebesar Rp. 1,3 Milyar, “kami nilai ini sebuah pemborosan anggaran dan sangat melukai perasaan kami masyarakat di pedalaman yang saat ini masih menikmati jalan yang hancur dan cukup memprihatinkan, sedang jalan tersebut adalah satu satunya akses jalan untuk mobilitas warga dalam rangka mendongkrak perekonomian warga masyarakat pedalaman,” kata Isa.
Mulai 23 Mai 2022 Presiden RI Ir. Joko Widodo Mencabut Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
“Berdasarkan apa yang kami sampaikan tersebut diatas kami mohon bantuan kepada pihak-pihak pemangku kepentingan dan kebijakan untuk dapat mengambil tindakan yang nyata demi memenuhi unsur rasa keadilan dalam pembangunan serta mempercepat perbaikan dan pengaspalan jalan-jalan dipedalaman,” harapnya.
Kami bagian dari masyarakat Kabupaten Ketapang yang memimpikan jalan di pedalaman mulus seperti di dalam kota Ketapang,” pungkasnya. (Red*/PPRI/Efyus)